Powered By Blogger

Saturday, July 19, 2008

Temu Kunci

Temu kunci (Boesenbergia pandurata) jarang digunakan sebagai bumbu dapur, karenanya bumbu ini tidak sepopuler kencur, kunyit atau jahe. Namun kehadiran temu ini memberikan sentuhan khas pada sayur bening. Tanpa temu kunci, sayur bening seperti sayur bayam akan terasa kurang mantap.

Temu kunci diperoleh dari umbi tanaman terna yang berbatang semu. Daun dan batangnya sepintas mirip daun kunyit. Temu ini tumbuh subur di tanah yang banyak mengandung humus dan sedikit ternaungi. Jika sudah berumpun banyak, umbi bisa dipanen dan anakan bisa dibiakan menjadi tanaman baru. Aroma temu kunci sangat khas dan hampir mirip dengan kencur. Biasanya digunakan sebagai bumbu sayur bening, pepes maupun campuran bumbu urapan ala Jawa. Teks & Foto: Budi Sutomo
posted by Budi Sutomo, S.Pd @ 1:24 AM

Mengenal Daun Mangkokkan

Daunya berwarna hijau dengan urat daun terlihat jelas. Bentuk daun bulat menyerupai mangkuk, karenanya orang menyebut sebagai daun mangkokan. Selain sebagai tanaman hias, daun mangkokan (Nothopanax scutellarium) banyak dimanfafatkan sebagai bumbu dapur. Daunnya yang muda enak dimakan dan beraroma harum.

Masarakat Sumatra banyaka menggunakan daun mangkokan muda sebagai campuran gulai otak atau gulai ikan. Selain itu, daun ini juga enak diolah menjadi campuran urap, campuran pepes maupun pecel. Daun mudanya bisa dimakan mentah sebagai lalapan dengan sambal. Aromanya khas, seperti daun kenikir. Aroma daun mangkukan dapat mengurangi aroma amis pada hidangan ikan, jeroan maupun daging. Teks & Foto: Budi Sutomo
posted by Budi Sutomo, S.Pd @ 1:20 AM 0 comments

Sayur Bayam Campursari


Bahan dan bumbunya sederhana, namun penuh gizi dan tentu saja menyehatkan. Apalagi penambahan bumbu kencur dan temu kunci, menjadikan rasa sayur bening ini semakin segar dan lezat. Selamat M encoba. Resep/Dapur Uji/Food Stylist/Foto: Budi Sutomo.
Sayur Bayam
Bahan:
200 g daun bayam, potong-potong
100 g oyong, bersihkan, potong-potong
60 g jagung putren, potong-potong
2 buah tomat, potong dadu
1400 ml air
Bumbu:
4 siung bawang merah, iris halus
3 siung bawang putih, iris halus
2 cm kencur, iris halus
1 cm temu kunci, iris halus
1 sdt gula pasir
1 sdt garam halus
Cara Membuat:
1. Rebus air dengan semua bumbu-bumbu. Masak hingga mendidih.
2. Masukkan oyong, jagung putren, tomat dan bayam. Masak hingga semua bahan matang. Angkat. Tuang ke dalam mangkuk saji, hidangkan hangat
Untuk 5 Porsi
posted by Budi Sutomo, S.Pd @ 9:10 AM

Tempe - Kaya Protein & Mencegah Anemia



Dulu orang merasa gensi dengan mengkonsumsi tempe. Padahal sumber protein nabati ini sangat kaya akan protein. Keunggulan lain, tempe mengandung antioksidan sekaligus mampu mencegah anemia.

Meskipun harga kedelai semakin melambung, olahan kedelai seperti tempe masih termasuk bahan pangan yang murah dan mudah didapat. Kini pamor tempe kian melambung, orang tidak lagi memandang bahan pangan dari fermentasi kapang Rhizopus spp. Mengingat banyak penelitian yang menunjukan banyaknya keunggulan dari tempe.

Baik Untuk Balita Hinga Manula
Tempe adalah hasil olahan kedelai dengan proses fermentasi. Selama proses fermentasi kedelai mengalami perubahan tekstur dan nilai gizi. Menurut pakar gizi, Prof . DR.Ir. Made Astawan. Proses fermentasi menjadikan tekstur kedelai menjadi lebih lunak sehingga lebih mudah di cerna. Pengolahan kedelai menjadi tempe juga menurunkan kadar stakiosa dan raffinosa, senyawa yang dapat menyebabkan kembung perut atau flatulensi.
Dibandingkan kedelai, mengkonsumsi tempe juga memiliki kelebihan. Secara kimiawi, tempe mengandung protein lebih tinggi, nitrogen terlarut meningkat, asam lemak bebas meningkat dan nilai cerna juga meningkat. Tempe lebih mudah dicerna karena kerja enzim pencernaan yang dihasilkan kapang tempe. Hasilnya, karbohidrat, protein dan lemak di dalam kedelai lebih mudah dicerna dan diserap oleh tubuh. Cocok sebagai bahan pangan sumber protein untuk balita dan anak-anak, mengingat pada usia ini, organ dan enzim pencernaan belum bekerja maksimal. Selain itu, manula juga sangat baik mengkonsumsi tempe, enzim dan organ pencernaan manula kualitasnya menurun dan tempe pangan yang baik karena mudah dicerna.

Kaya Gizi
Dilihat dari kandungan gizinya, tempe sangat potensial sebagai sumber protein nabati. Mengingat sumber protein hewani retlatif lebih mahal, alternative tempe sebagai hidangan menu keluarga bisa menjadi pilihan.
Selain protein, tempe kaya akan lemak, lemak di dalam tempe bertendensi meningkat derajat ketidakjenuhan lemaknya.menurut Prof Made Astawan, meningkatnya derajat ketidakjenuhan terhadap lemak akan meningkatkan jumlah asam lemak tidak jenuh majemuk (polyunsaturated fatty acids=PUFA). Asam lemak tidak jenuh ini dapat menurunkan kandungan kandungan kolesterol pada serum. Manfaatnya dapat menetralkan efek negative sterol dalam tubuh.
Tempe juga mengandung karbohidrat, beragam mineral dan vitamin. Dari golongan vitamin, tempe kaya akan vitamin B1, B2, B6, B12, A, D, E dan K. Khusus vitamin B12 di dalam tempe meningkat sebanyak 33 kali aktivitasnya selama proses fermentasi. Dari golongan mineral, tempe juga kaya akan zat besi, fosfor dan kalsium.

Mencegah Anemia
Vitamin B12 umumnya terdapat di dalam bahan pangan hewani, namun di dalam tempe mengandung vitamin B12 yang cukup tinggi. Kandungan vitamin B12 di dalam tempe sekitar 1.5-6.3 per 100 g tempe kering. Di dalam tubuh vitamin B12 dapat membantu pembentukan sel darah merah, karenanya mengkonsumsi tempe dapat mencegah anemia.
Kandungan kapang di dalam tempe menghasilkan enzim fitase yang dapat menguraikan asam fitat menjadi inositol dan fosfor. Terurainya asam fitat ini, mineral seperti magnesium, seng, zat besi dan kalsium lebih tersedia dan dimanfaatkan tubuh. Mineral seperti zat besi ini merupakan komponen penting dalam pembentukan sel darah merah.

Kaya Akan Antioksidan
Tidak hanya sayuran dan buah yang kaya akan antioksidan, di dalam tempe juga mengandung zat antioksidan dalam bentuk isoflavon. Isovlafon ini merupakan zat antioksidan yang dapat mencegah dan menghentikan pembentukan radikal bebas penyebab kanker.
Sepeti hasil penelitian yang dilakukan oleh Universitas North Carolina di Amerika Serikat, hasil penelitianya menunjukan bahwa phytoestrogen dan genestein yang terdapat di dalam tempe dapat mencegah kanker payudara dan kanker prostat. Radikal bebas adalah atom satu atau lebih electron yang tidak berpasangan. Atom ini sangat reaktif dan dapat menyebabkan kanker. Radikal bebas yang masuk di dalam tubuh memalui beragam cara, seperti dari makanan hingga polusi udara. Dengan adanya antioksidan di dalam tubuh maka terbentuknya radikal bebas dapat dicegah.
Selain antioksidan, tempe juga kaya akan serat. Kandungan s erat di dalam tempe sekitar 8-10 persen per 100 g. Tingginya serat terkandung di dalam tempe dapat memperlancar proses pencernaan. Serat juga dapat mencegah terbentuknya kanker kolon dan saluran cerna. Teks & Foto : Budi Sutomo.

Kandungan Gizi Tempe & Kedelai/100 g Bahan Kering

Kedelai

Protein 46.2 g
Lemak 19.1 g
Karbohidrat 28.2 g
Kalsium 254 mg
Besi 11 mg
Fosfor 781 mg
Vitamin B1 0.48 mg
Vitamin B12 0.2 mg

Tempe:
Protein 46.5 g
Lemak 19.7 g
Karbohidrat 30,2 g
Kalsium 347 mg
Besi 9 mg
Fosfor724 mg
Vitamin B1 0,28 mg
Vitamin B12 3.9 mg

Sumber: Kandungan Gizi Aneka Bahan Makanan. 2004
posted by Budi Sutomo, S.Pd

Seperti Apa Daun Oregano Segar?


http://budiboga.blogspot.com/ Friday, July 18, 2008

Biasanya kita hanya mengenal oregano (Origanum spp) dalam bentuk bubuk, namun saat ini sudah banyak dijual oregano segar di swalayan terkemuka. Andapun bisa menanam sendiri, karena tanaman oregano bisa tumbuh subur di Indonesia.

Oregano adalah bumbu masakan Eropa, aromanya wangi dan khas. Sepintas daunnya mirip daun kemangi namun lebih kecil. Bumbu ini cocok untuk hidangan pasta, saus pasta, masakan seafood, toping pizza dan hidangan daging. Kuliner Eropa sangat akrab dengan bumbu yang satu ini. Topping pizza akan kehilangan ciri khasnya jika Anda tidak menambahkan oregano. Olahan saus pasta, steak, soup dan salad juga terasa lebih lezat dan istimewa jika ditambahkan oregano. Selain untuk bumbu, oregano juga bermanfaat untuk kesehatan, seperti mengatasi gangguan pencernaan, antiseptik dan meringankan migran. Dipasaran dijual dalam kondisi segar dan kering. Teks & Foto: Budi Sutomo
posted by Budi Sutomo, S.Pd @ 12:15 PM

Mengenal Daun Thyme Segar


Monday, May 12, 2008
Tanaman asal Mediteranian yang kini populer diseluruh belahan bumi. Segala jenis daging, unggas, seafood dan pasta terasa lebih sedap jika ditambahkan dengan bumbu ini.

Dipasaran dapat dijumpai thyme (Thymus spp) dijual dalam bentuk segar dan kering. Aromanya harum dan khas, memberikan efek rasa gurih, harum serta meningkatkan citarasa lezat. Gunakan sejumput untuk membumbui hidangan dan aroma khas pun akan terbentuk dari bumbu dapur ini. Teks/Foto: Budi Sutomo
posted by Budi Sutomo, S.Pd @ 4:51 AM

Mengenal Daun Tespong



Bagi masarakat Jawa Barat, menikmati hidangan dengan sambal dan lalapan merupakan lauk sehari-hari. Salah satu lalapan favorit masarakat Suku Sunda adalah daun Tespong (Oenanthe javanica).

Tanaman tespong tumbuh subur di dataran tinggi hingga dataran rendah, asalkan tanahnya gembur, lembab dan berdrainase baik, tespong dapat tumbuh dengan baik. Sepintas, tanaman semak yang bisa mencapai tinggi 150 cm menyerupai daun sledri. Aromanya harum dengan daun bergerigi. Daun mudanya sangat enak diolah menjadi tumisan atau dimakan mentah sebagai lalapan sebagai pelengkap lauk ikan bakar, ayam goreng dengan sambal. Teks&Foto: Budi Sutomo
posted by Budi Sutomo, S.Pd @ 4:19 A

Friday, July 11, 2008

posting pertama

salam..ketika aku melayari blog tuan Budi aku terlihat banyak info menarik tentang bahan alami yang boleh digunakan untuk kegunaan hidup seharian..dari sini timbulnya ilham untuk membina blog ini..aku copy n paste bahan dari blog Pak Budi..maaf ya Pak..

Daun Kelor - Ratunya Vitamin A



Setelah Anda membaca artikel ini, sepertinya Anda harus berfikir ulang meminum supplement vitamin A untuk menjaga kesehatan mata. Daun kelor (Moringa oleifera) ternyata sangat kaya akan kandung an vitamin A.

Sepintas daun kelor mirip dengan daun katuk, bentuknya bulat dan berwarna hijau. Tanaman kelor merupakan pohon berkayu yang tingginya bisa mencapai 6 meter. Biji tanaman yang sudah tua bisa dimanfaatkan sebagai penjernih air sumur yang keruh. Sedangkan daunnya enak dimakan menjadi beragam masakan.

Keunggulan daun kelor terletak pada kandungan nutrisinya, terutama golongan mineral dan vitamin. Setiap 100 g daun kelor mengandung 3390 SI vitamin A. Dua kali lebih tinggi dari bayam dan tigapuluh kali lebih tinggi dari buncis. Daun kelor juga tinggi kalsium, sekitar 440 mg/100 g, serta fosfor 70 mg/100 g. Aroma daun kelor agak langu, namun aroma berkurang ketika daun mudanya diolah menjadi sayur bening atau sayur bobor. Teks & Foto: Budi Sutomo
posted by Budi Sutomo, S.Pd @ 1:46 AM